Kampus UIBU Malang dan Surat Edaran tentang Pelaksanaan Yudisium |
Malang, LAPMI - Universitas Insan Budi Utomo Malang yang biasa disebut kampus UIBU akan menggelar acara yudisium dengan tarif 750.000.
Sesuai informasi yang beredar yudisium tersebut akan digelar pada hari Rabu (14 Agustus 2024) dan akan dikonsep dengan acara Party/Dj. Hal tersebut membuat kontroversi di kalangan mahasiswa UIBU lantaran transparansi pendanaan yang tidak jelas dan acara yudisium yang dikonsep dengan acara party/DJ.
Salah satu mahasiswa berinisial W angkatan 2020 saat diwawancarai mengatakan bahwa Yudisium yang akan digelar sangat tidak pro terhadap mahasiswa dan juga menyengsarakan mahasiswa dikarenakan kenaikan pembayaran yang tidak wajar dan hanya memprioritaskan acara Party/Dj.
“Yudisium yang akan digelar ini konsepnya tidak jelas dan tidak pro mahasiswa, tahun lalu tarifnya masih 500.000 tapi sekarang naik 250.000 menjadi 750.000, teman-teman kami tentu banyak yang merasakan keresehan ini. Pihak kampus memoroti mahasiswa dengan sedemikian rupa, dan konsep acaranya pun tidak sesuai dengan tujuan Yudisium yang sebenarnya, coba kita bayangkan saja, kampus yang basicnya pendidikan tapi mahasiswanya suruh goyang-goyang”. Tegasnya
Mahasiswa lain yang berinisial F dari angkatan 2020 juga menentang kebijakan tersebut lantaran orientasi acara yang direncanakan tidak ada maknanya.
“Yudisium ini acara sakral, kemudian jika dikonsepkan dengan party apa maknanya? Ini menandakan bahwa pihak kampus sudah kecelakaan berpikir, padahal banyak yang perlu dibenahi di kampus ini tekait pembelajaran, pengembangan potensi mahasiswa dan lain sebagainya, kok malah memprioritaskan DJ di Yudisium”. Jelasnya
Mahasiwa berinisial A angkatan 2021 juga membela terhadap kakak tingkatnya yang merasakan keresahan, ia mengatakan bahwa hal tersebut perlu ditentang karena tidak sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan mahasiswa.
“Tentu saya juga tidak sepakat, dan hal itu perlu kita sikapi bersama, jika hal ini dibiarkan maka tahun ke tahun akan terulang, ini memang jauh dari pada kebutuhan mahasiswa saat ini. Saya bersama teman-teman tentu akan terus berikhtiar dan terus mengonsolidasikan kebijakan-kebijakan kampus yang melenceng dan meresahkan. Mungkin 5 tahun terakhir mahasiswa selalu nurut-nurut saja, tapi untuk saat ini saya katakan tidak.” Pungkasnya
Komentar
Posting Komentar